Slump Test dan Uji Tekan Beton untuk Menjaga Kualitas Pondasi Bangunan
30 August 2017 08:49
Dalam dunia konstruksi bangunan pasti sudah tidak asing dengan proses pengecoran. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka harus dilakukan pencampuran agregat kasar dan agregat halus, seperti semen Portland, pasir, batu koral, bahan adiktif dan air. Bahan adiktif akan mempercepat proses keringnya suatu beton sehingga akan menghemat waktu pengerjaan. Biasanya pengecoran dilakukan untuk membuat kolom, balok, jalan raya, jembatan dan lain – lain.
Sebelum melakukan pengecoran akan dilakukan pengujian berbagai tahap untuk mendapatkan hasil beton yang kokoh dan tahan lama, pengujian diawali dengan pengujian tekan beton agar mengetahui tingkat kekuatan pada beton. Dengan menggunakan mesin khusus beton akan diuji.
Sumber gambar : www.loveofnautical.blogspot.co.id
Uji Tekan Beton
Pengujian sampel beton bertujuan untuk mendapatkan kekuatan beton yang digunakan pada konstruksi bangunan. Pengujian ini menggunakan mesin khusus yang bernama Universal Testing Machine. Sistem pengujiannya sebagai berikut :
- Beton dimasukan kedalam cetakan silinder dengan diameter 152 mm dan tinggi 305 mm
- Isi cetakan dengan beton segar dan dipadatkan agar tidak terjadi lubang pada beton tersebut
- Tutup pinggir cetakan dengan menggunakan bahan tahan karat dan kedap air untuk menjaga proses pengeringan
- Tunggu dan diamkan beton tersebut selama 24 jam untuk proses pengeringan
- Setelah 24 jam, kemudian buka cetakan beton yang telah kering
- Kemudian beton diletakan pada mesin pengujian atau mesin UTM
- Tentukan berat dan ukuran benda uji
- Jalankan mesin dengan kosntan dengan beban 2 kg sampai 4 kg per detik
- Lakukan pembeban pada beton tersebut sampai beton menjadi hancur
- Catat tingkat maksimum yang terjadi selama beton diberi pembebanan.
- Kemudian hitung beton tersebut dengan rumus standart tekanan beton
Setelah pengujian beton dilakukan akan mendapatkan data yang valid untuk diserahkan ke kontraktor atau pengawas untuk dilakukan pengecoran, data ini akan menunjukan tingkat kekauan pada beton yang telah diuji dengan baik.
Pada pengecoran dilapangan penting dilakukan pengujian slump test agar dapat mengetahui kekakuan ataupun menentukan konsistensi pencampuran dari agregat halus dan agregat kasar tersebut, dalam campuran beton mempunyai konsistensi yang berbeda, misalnya dalam pengecoran beton menggunakan K -250 dalam pencampurannya akan berbeda dengan campuran K – 275 maka workabilitynya akan berbeda.
Sumber gambar : www.kitasipil.com
Slump Test Beton
Pengujian slump test meliputi :
- Bersihkan alat yang menyerupai kerucut yang telah didesain khusus
- Masukan 1/3 beton segar kedalam alat tersebut
- Tekan dengan besi atau plat agar meratakan dan tidak terjadi keropos jika sudah kering
- Masukan kembali beton segar kedalam alat tersebut
- Kemudian lakukan perataan dengan hal yang sama
- Setelah itu ratakan atas cetakan agar tidak terjadi tumpah pada proses pengangkatan
- Lakukan pengangkatan alat tersebut dengan perlahan.
- Beton yang baik akan tetap berdiri tegak
- Beton siap untuk dilakukan pengecoran.
Pengujian tekan beton dan slump test memang tidak dapat dipisahkan untuk menjaga kualitas pengecoran pada struktur bangunan. Pengujian ini penting dilakukan terutama pada proses pengecoran struktur bagunan, struktur yang baik akan mampu menahan dan menjaga keseimbangan bangunan dalam jangka waktu yang sangat lama.
PT Testindo sebagai perusahaan control dan monitoring system menjual Universal Testing Machine yang digunakan untuk pengujian beton. Jika anda berminat silakan hubungi kami melalui nomor telpon yang tertera di website ini atau bicara langsung dengan tim kami melalui fitur chating online yang tersedia di website ini.
Another Blog
-
3 Penyebab Utama Kerusakan pada Mesin Industri
-
Pemantauan Kesehatan Struktur Gedung Menggunakan…
-
Analisis Getaran Dengan Dasar Fundamental
-
Pembangunan 7 PLTU Ditargetkan Selesai Tahun…