Home About Us Partners Clients Experiences Testimoni Magang Member

Pentingnya Dynamometer untuk uji kendaraan

03 January 2017 13:08


 

Sebelum saya membahas pentingnya dynamometer untuk uji kendaraan sebaiknya saya harus membahas tentang dynamometer terlebih dahulu dan apa saja yang kita dapatkan setelah melakukan uji dynamometer(dynotest).

Dynamometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tenaga (kekuatan) & gaya puntir yang dihasilkan mesin pada kecepatan tertentu dengan tujuan mendapatkan nilai Torsi dan Horse yang dihasilkan oleh mesin pada RPM(Revolutions Per Minute) tertentu.    

 

Torsi (Torque)

 

Torsi yang dalam bahasa Inggrisnya disebut Torque sebenarnya adalah kekuatan berputar  yang diartikan pula ‘rotational force’ atau ‘angular force’. Torsi atau momen gaya adalah gaya untuk memutarkan suatu benda pada porosnya. Maka torsi bisa diibaratkan sebagai gaya putar terhadap suatu benda. Contoh penerapan torsi seperti pada saat memutar kunci untuk mengencangkan dan melepas baut, membuka-menutup tutup botol, menggenjot pedal sepeda, dan menggerakkan flywheel pada motor ruang bakar dalam mesin baik itu mobil atau sepeda motor.

Satuan Torsi adalah Newton Meter atau lbs ft (‘pound feet). Dari definisi ini, maka rumus Torsi adalah:

                          

        Torsi = F x r (F = satuan Newton, r = satuan meter)

 

Torsi diperlukan untuk menggerakkan benda dari posisi diam hingga bergerak. Seberapa besarnya torsi berpengaruh pada percepatan perubahan posisi kendaraan dari sebuah titik. Torsi pada ruang bakar terjadi pada saat proses langkah kompresi campuran bahan bakar dan udara kemudian diberi pengapian sehingga terjadi "magnitude ledakan" dalam ruang silinder. Hal itu kemudian mendorong piston yang sedang berada pada titik mati atas (TMA) bergerak turun, yang mana gaya turun ini menghasilkan tenaga untuk memutar poros engkol (crankshaft). Selanjutnya, disalurkan melalui transmisi dan berbagai penghubung lainnya menuju roda penggerak.

Bayangkan sebuah mobil dalam jalanan menanjak atau muatan yang berat maka beban yang dihasilkan terhadap roda dan mesin akan lebih besar karena derajat kemiringan jalan memperbesar gaya gravitasi dan drag force (gaya gesek) yang diterima oleh kendaraan. Dalam keadaan tersebut kendaraan membutuhkan nilai pijakan atau torsi yang besar. Karena piston menerapkan prinsip engkol atau kerja bolak-balik (reciprocal) yang memiliki gerak lingkar dan menyebabkan perubahan sudut vektor yang menghasilkan perbesaran perubahan gaya seiring membesarnya sudut vektor.
 

Horsepower (HP)

 

Power yang dihitung dengan satuan kW (Kilo watts) atau Horsepower (HP) mempunyai hubungan erat dengan Torsi. Horsepower (HP) atau dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan Daya Kuda (DK), merupakan unit standard yang dihasilkan oleh James Watt (penemu mesin uap) atas kemampuan rata-rata seekor kuda untuk memutar penggilingan berradius 12 kaki (3.6576 m) sebanyak 144 kali dalam satu jam (2.4 putaran per menit). Menurut Watt kuda tersebut mampu menarik dengan gaya sebesar 180 pound. Jadi berdasar observasi Watt dihasilkan rumus:

 

•    Power = torque x angular speed

 

 Rumus di atas adalah rumus dasarnya. Pada engine rumusnya menjadi :

 

•    Power = torque x 2 phi x rotational speed (RPM)

 

Untuk mengukur Power (kW) adalah:

 

•    Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x rotational speed (RPM) / 60000

 

•    6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan kW = 1000 Watt.
Sedangkan untuk mengukur Power (HP):

 

•    Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252
 
Jadi horsepower adalah kemampuan untuk mengusung beban selama periode tertentu. Kemampuan mengusung beban seberat 33.000 pounds selama 1 menit dihitung sebagai 1 dk.

Jika sebuah kendaraan berada di jalan datar, lalu kita menginjak pedal gas maksimal untuk menghasilkan kecepatan, seberapa cepat kendaraan tersebut bisa bergerak dalam hitungan detik (misal dari 0 – 60 km/j dalam 5 detik), maka di situlah penerapan besaran horsepower.

Horsepower memiliki bahasa dan singkatan di beberapa negara. Di Jerman disebut dengan Pferdestärke (PS), di Belanda diknela dengan  Paardenkracht (PK), di Perancis disebut Chevaux (CH), sementara di Indonesia dikenal pula dengan Daya Kuda (DK).

 

Dengan melakukan uji dynamometer pada kendaraan kita dapat mengetahui Torsi dan Horsepower yang di miliki mesin tersebut,yang dapat berperan:

1.Bagi manufaktur kendaraan , digunakan untuk quality control terhadap kendaraan hasil produksinya, untuk memastikan kendaraan yang diproduksi sesuai standard yang ditentukan.

 

2.Bagi research & development, digunakan untuk uji coba demi menghasilkan formula terbaik dari hasil rancangan mereka, baik itu bahan bakar, modifikasi engine, maupun kendaraan mereka.

 

3.Bagi Distributor engine atau repair engine, digunakan untuk menguji performa atau ketahanan produk maupun untuk memastikan bahwa produk yang direpair /overhaul sudah dalam kondisi terbaik sebelum dideliver ke customer.
    

 



Another Blog


Link Information
Contact Us
  • Office: Jl.Radin Inten II No 61 B Duren Sawit Jakarta Timur
  • Phone: 021-2956-3045
  • Whatsapp: 0813-9929-1909 (Zulfikri)
  • Whatsapp: 0822-5870-6420 (Anto)
  • Whatsapp: 0821-1460-7782 (Faoji)
  • Email: sales@testindo.com