Mengenal Metode Non Destructive Testing
02 July 2013 10:23
Dalam dunia industri pengunaan NDT (Non Destructive Testing) berfungsi untuk memonitor kualitas produksi dari proses produksi dan pemeliharaan produk atau komponen serta dari proses permesinan.
Metode ini biasanya digunakan pada pengujian konstruksi bangunan kapal laut, mesin pesawat terbang dan konstruksinya, manufaktur otomotif, manufaktur logam, pemeliharaan rel kereta apai, bangunan gedung dan lain sebagainya.
NDT (Non Destructive Testing) menggunakan sistem teknologi tinggi, sedangkan yang lain dipakai pengujian dasar yang mudah dikerjakan dengan operator yang tidak terampil sekalipun.
Metode NDT dalam dunia industri dikenal dengan metode - metode sebagai berikut diantaranya adalah :
1. Metode Visual
Metode ini paling cepat dalam melakukan pemeriksaan dalam NDT (Non Destructive Testing). Metode ini dapat dipakai untuk memeriksaan kualitas permukaan visual pada dua hasil pengelasan yang berbeda yaitu hasil yang baik dan hasil pengelasan yang kurang baik disebabkan oleh arus yang terlalu rendah.
Pemeriksaan visual sederhana sekali, contohnya seorang pemeriksa melihat pada objek yang diperiksa untuk mengecek warna atau kualitas permukaan bahan tersebut. Selain itu endoscope adalah alat untuk memeriksa permukaan bagian dalam sampai diameter 3 mm, alat ini dibantu dengan sistem penyinaran. Endoscope banyak dipakai pada pemeriksaan permukaan bagian dalam pesawat terbang. Metode ini menggunakan lensa optik untuk memperbesar objek.
2. Metode Penetran (Liquid Penetrant Method)
Pemeriksaan cara ini digunakan untuk memeriksa adanya cacat atau retak halus yang terbuka terhadap permukaan bahan yang diperiksa.
Pemeriksaan retak halus dapat dilakukan pada bahan logam magnetik dan non-magnetik. Pemeriksaan penetran dapat dibagi dua bagian yaitu cara Fluorensen dan cara pemberian zat warna yang dapat dilihat.
Prinsip metode peneran adalah pada bahan yang diperiksa dicelupkan atau diberi cairan, cairan tersebut akan meresap kedalam retakan. Selanjutnya pada bahan uji tersebut diberi zat warna. Bahan tersebut diberi cahaya ultra violet bila ada retak maka akan telihat dengan jelas.
3. Penetran Fluorensen
Prinsip metode penetran fluorensen adalah campuran dasar minyak berisi fluorensen warna hijau hidup bila diberi sinar ultra violet. Prosedur menggunakan metode fluorensen sebagai berikut :
- Membersihkan permukaan yang diperiksa, harus bersih dari karat, minyak atau air.
- Pemberian penetran, dipoleskan atau disemprotkan sehinga menutupi permukaan bahan yang diperiksa.
- Memberikan waktu yang diperlukan lebih kurang 10-20 menit, Waktu yang tepat tergantung rekomendasi prosedur penetran
- Pemeriksaan retak. Setelah developper diberikan tunggu kurang lebih 5-10 menit atau separuh waktu pemberian penetran untuk memberikan kesempatan pada developper menarik penetran dari dalam retakan. Selanjutnya diberi sinar ultra violet di ruangan gelap sehinga indikasi adanya retak dapat dilihat.
4. Magnetografi (Magnetic And Electrical Method)
Cara magnetografi digunakan untuk memeriksa cacat/retak halus pada permukaan logam yang magnetis seperti baja tuang. Prinsip kerja magnetografi adalah logam yang akan diperiksa diberi aliran listrik dengan ampere yang tinggi sehinga menghasilkan medan magnet. Arah garis-garis gaya magnet adalah tegak lurus pada arah aliran listriknya.
Bila pada bahan tersebut terdapat cacat, maka kedua permukaannya itu akan menjadi kutub magnet (utara-selatan) dimana pada tempat itu gaya tarik magnet lebih kuat. Jika pada retak halus disebarkan partikel magnetik akan tertaik dan mengumpul di sekitar cacat halus tersebut.
5. Metode Radiografi
Radiografi digunakan untuk memeriksa cacat logam bagian dalam untuk semua jenis bahan. Radiografi menggunakan sinar X (X Ray)dan sinar Gamma. Sinar X (Xray) dihasilkan dari elektron sedangkan sinar gamma dihasilkan dari sumber radioaktif. Kedua sinar ini mempunyai kesamaan dan keduanya mempunyai karakter sebagai berikut :
- Dapat melalui bahan yang tebal.
- Memancar dalam gerak tegak lurus dan tidak dipengaruhi oleh listrik atau medan magnet.
- Dapat mempengaruhi emulsi fotografi.
- Sinar ini berbahaya pada kehidupan sel karena dapat mengurangi sel dalam tubuh kita.
Demikian artikel dari tentang NDT (Non Destructive Testing), semoga dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin mengenal lebih dekat tentang NDT (Non Destructive Testing) ini.
Another Blog
-
Suhu Tetap Stabil, Temperature Control Solusinya
-
Longsor Freeport. Apa Sebabnya?
-
Pentingnya Monitoring Lahan Gambut untuk Menghindari…
-
Metode Condition Monitoring dengan Sound Analysis