Home About Us Partners Clients Experiences Testimoni Magang Member

Manfaat Structured Health Monitoring System (SHMS) pada Bendungan

18 October 2016 09:04


Structured Health Monitoring System (SHMS) pada Bendungan

 

 

 

 

Sebelum kita membahas tentang Structured Health Monitoring System pada Bendungan, kita akan mengetahui apa itu bendungan?

 

Dam atau bendungan yaitu konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air dan juga berfungsi menahan limbah atau tambang yang tersebar didalam air

 

Di indonesia, terdapat 10 Bendungan terbesar diantaranya :

  1. Bendungan Sigura gura di Sumatra Utara
  2. Bendungan Batutegi di Lampung
  3. Bendungan Jatiluhur di Jl. Ir. H Juanda di Jawa Barat
  4. Bendungan Gajah Mungkur di daerah Wonogiri di Jawa Tengah
  5. Bendungan Karangkates di Jl. Ir. Soetami di Jawa Timur
  6. Bendungan Wonorejo yang berada di Jawa Timur
  7. Bendungan Rian Kanan yang berada di Kalimantan Selatan
  8. Bendungan Batujai di Nusa Tenggara Barat
  9. Bendungan Tilong yang berada di Nusa Tenggara Timur
  10. Bendungan Bili – Bili di Sulawesi Selatan

 

Ternyata, terdapat banyak bendungan besar yang berada di wilayah Indonesia namun apakah bendungan – bendungan diatas sudah terpasang Structured Health Monitoring System?

 

Structured Health Monitoring System yaitu, Proses dimana aktivitas untuk  mendeteksi kesehatan, kelayakan, dan kerusakan pada struktur geografi atau bangunan atau bisa disebut sebagai sistem pemantauan kesehatan struktural .

 

Proses Structured Health Monitoring System (SHMS) dengan sistem pengamantan pada kasus yang ditentukan menggunakan alat pengukuran, respon dinamis dari sebuah alat array sensor, fitur tersebut berguna untuk menentukan keadaan kesehatan sistem saat ini.

 

Untuk jangka waktu yang lama, Structured Health Monitoring System (SHMS) dengan output dari proses tersebut berjalan secara berkala dan memperperbaharui informasi mengenai kemampuan yang diuji untuk melakukan fungsi dan degradasi yang dihasilkan dari lingkungan operasional. Setelah kejadian bencana alam seperti longsor, gempa bumi atau ledakan dengan getaran yang mencurigakan, Structured Health Monitoring System (SHMS) digunakan untuk memonitoring kondisi dengan cepat dan bertujuan untuk memberikan informasi keadaan secara real time, dan informasi yang dapat dipercaya mengenai integritas struktur keadaan tersebut.

 

 

Lalu, Mengapa perlu Structured Health Monitoring System pada Bendungan?

 

Di indonesia terdapat ribuan bendungan di setiap kota dan daerah. Lalu, apa fungsinya Structured Health Monitoring System (SHMS) untuk Bendungan? Ternyata, di indonesia salah satu negara dengan perairan paling padat dan beresiko mengurangi ketahanan atau kelayakan pada bendungan. Dengan adanya Structured Health Monitoring System (SHMS) untuk Bendungan, kita dapat melihat atau memonitoring keadaan, kesehatan, kelayakan dan kerusakan pada bendungan dengan memantau konstruksi bendungan dengan menggunakan array sensor yang berguna untuk memantau langsung secara real time keadaan bendungan

 

Seperti kita ketahui, kondisi bendungan tidak selamanya dalam keadaan layak atau aman. Untuk itu, kita sangat perlu memantau dengan Structured Health Monitoring System (SHMS) untuk Bendungan secara berkala demi kelayakan dan keamanan pada bendungan

 



Another Blog


Link Information
Contact Us
  • Office: Jl.Radin Inten II No 61 B Duren Sawit Jakarta Timur
  • Phone: 021-2956-3045
  • Whatsapp: 0813-9929-1909 (Zulfikri)
  • Whatsapp: 0822-5870-6420 (Anto)
  • Whatsapp: 0821-1460-7782 (Faoji)
  • Email: sales@testindo.com